Biarkan Anak Berimajinasi!

Biarkan Anak Berimajinasi!


Pagi ini anak saya, Faza tidak sekolah. Lewat grup WA ibu guru memberitahukan bahwa hari ini ibu guru ada kegiatan di luar sekolah, sehingga terpaksa diliburkan. Berita bagus untuk Faza tentunya. Sudah 2 pekan Faza tidak masuk sekolah karena harus kembali ke rumah sakit untuk kontrol. Sebenarnya kontrol hanya sehari saja, tetapi kemarin Faza sempat sakit dan ikut adiknya kontrol. Bahkan adeknya dalam 1 pekan, bisa 3 kali kontrol.

Tadi malam, sekitar jam 11 malam, kami sampai di rumah, Magelang. Faza dan Fazia sudah tertidur. Faza tidur sambil saya gendong. Nyenyak. Lelap sekali. Bahkan saat saya gendong menuju kamar, Faza tidak terbangun.

Seperti biasa, bangun tidur, Faza harus minum obat dulu sebelum makan. Setelah itu biasanya makan  sambil nonton kartun di TV. Pagi ini, karena Faza tahu kalau libur, dia ambil mainan yang sudah lama dia tinggalkan, tidak terkecuali HP saya dan istri. Tidak terduga, Faza jadikan HP kami berdua sebagai jembatan untuk truk mainannya. 

Begitulah inajinasi anak. Tidak terduga. Tidak jarang juga orang tua tidak mau ngerti dan malah melarang. Menurut saya, orang tua hanya bertugas mengawasi dan mengarahkan tanpa melarang, selama tidak berbahaya tentunya. Bermain adalah dunianya anak. Mereka belajar dari permainnannya. Saya pernah mendengar nasehat, anak yang sering dilarang berbuat sesuatu (yang tidak berbahaya), mau ini dilarang, mau itu dilarang, akan membuat anak tidak percaya diri nantinya. 

Saya kira banyak sekali cara mendidik anak. Bisa jadi tiap keluarga mempunyai cara mendidiknya sendiri. Tentu, semua itu bertujuan agar anak-anak kita menjadi anak yang siap untuk kehidupannya di dunia dan akhirat.

Magelang, 17 November 2018

Belum ada Komentar untuk "Biarkan Anak Berimajinasi!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel