Hidup, Kita Sendiri Yang Menentukan

Kita mulai dari sebuah ungkapan, hidup kita sendiri yang menetukan. Mungkin ungkapan itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan dalam iklan sebuah produk ungkapan itu juga dipakai. Setelah dipikir-pikir, memang hidup ini tergantung kita bagaimana menyikapinya. Seburuk apapun kondisinya, kalau kita ingin terasa indah, hidup ini akan indah. Begitu juga sebaliknya.

Bukannya banyak kita temukan di luar sana banyak orang yang suka mengeluh dengan keadaan hidupnya. Sebenarnya mereka sendiri yang menginginkan adanya keluhan itu, bukan orang lain. Hanya saja, terkadang diri kita terlalu lemah ketika berhadapan dengan ketidaksesuaian antara keinginan dan kenyataan. Belum lagi saat godaan-godaan setan mulai membumbui "kelemahan" kita itu.

Hidup selalu dihadapkan dengan pilihan-pilhan. Pilihan-pilihan itu sudah tersedia, tinggal kita memilihnya. Tentu setiap pilihan itu membawa konsekuensi masing-masing. Begitu pilihan itu kita ambil, maka kita harus bersiap.

Hidup ini adalah petualangan yang terus harus kita tempuh. Tiap level kehidupan, tentu rintangannya berbeda. Beda bentuk rintangannya, beda juga tingkat kesulitannya. Di sini, kesulitan yang nampak itu adalah kita juga yang inginkan. Tentu ungkapan di atas, hidup kita sendiri yang menentukan, masih berlaku. 

Kita semua diberikan oleh Allah SWT potensi untuk baik dan diberikan juga potensi untuk tidak baik (jahat, jelek, dll). Potensi itu diberikan oleh Allah SWT kepada kita, tidak terkecuali. Semua sama, ada potensi baik pada dirinya dan sebaliknya. Tinggal bagaimana kita terus membiasakan potensi baik itu muncul dan meminimalisir potensi tidak baiknya.

Semoga dalam penantian upaya kesehatan anak saya saat ini, potensi kebaikanlah yang selalu membimbing saya dan istri. Sehingga nantinya kebaikan juga yang akan kami rasakan, apapun kondisi dan keadaannya.

Wallaahu a'lam...

Bagikan Artikel ini