Doa



Sore ini, setelah sholat Asar, saya menyengaja untuk berlama-lama dalam doa. Saya tahu Allaah SWT sangat menyukai hambaNya yang banyak berdoa. Selain itu, saya tidak ingin tergolong hambaNya yang sombong karena sedikit dalam berdoa atau bahkan tidak pernah berdoa walau pun hanya untuk satu keinginan.

Akhir-akhir ini pun, saya sering mengumpulkan santri-santri Daarul Khoir, untuk memastikan mereka selalu berdzikir dan berdoa setelah sholat wajib. Saya ingatkan mereka untuk tidak malu-malu dalam berdoa. Apapun boleh diminta. Mulai dari kebaikan untuk kedua orang tua, mudah dalam menuntut ilmu, dipermudah dalam hafalan al Quran sampai dalam hal kecil seperti berdoa untuk tidak ngantuk saat belajar. 


Doa adalah ungkapan kejujuran hamba kepada Allaah SWT. Doa adalah salah satu wujud keimanan. Doa merupakan bukti bergantungnya hamba pada Allaah SWT. Doa menjadi pembeda antara mereka yang optimis dan mereka yang pesimis. Doa menjadi salah satu ciri adanya kelembutan dalam hati.

Dalam doa saya sore ini, banyak sekali doa yang saya ucapkan. Bahkan ada doa yang tidak mungkin bisa terjadi jika dilihat dari kaca mata manusia. Tapi bukankah doa itu bebas, seperti bebasnya kita bernafas di bumi Allaah SWT ini? Bagi saya doa juga sebagai motivasi untuk diri sendiri. Bukankan doa tanpa usaha adalah hal yang sia-sia? Bukankah usaha tanpa doa adalah kesombongan? Jadi, saya harus terus berusaha dengan sungguh-sungguh agar doa saya bisa terwujud.

Doa itu mudah. Akan terasa sulit untuk mereka yang tinggi hati. 

2 Komentar untuk "Doa"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel