Apakah Surga Nabi Adam Dan Surga Di Akhirat Sama?


Pertanyaan:

Melihat Buku Tanya Jawab Agama halaman 27 no. 5 tentang "Yang menggoda Adam dan Hawa", seakan-akan menyamakan surga bagi Adam dan surga di akhirat nanti. Hal ini menjadi ganjalan saya. Menurut pengamatan (pengetahuan) saya, surga Adam berbeda bahkan bertolak belakang.
  1. Surga Adam ada pohon yang dilarang, surga akhirat tidak.
  2. Surga Adam ada godaan setan, surga akhirat tidak, juga tidak ada pembicaraan yang sia-sia.
  3. Di surga Adam, Adam telanjang, sedang di surga akhirat orang yang masuk berpakaian dan menggunakan perhiasan yang indah.
  4. Di surga Adam, Adam dan Hawa terusir darinya, sedangkan di surga akhirat tidak ada orang terusir, bahkan kekal.
Kesemuanya saya fahami dari nash-nash al Quran. Selanjutnya kata jannah dapat berarti kebun. Adam di surga adalah di sebuah kebun di bumi ini. Adam keluar dari surga artinya keluar dari kebunnya dan menempati bumi ini. Bumi ini bukan tempat penyiksaan dan pengasingan. Mohon hal itu mendapatkan kajian lebih lanjut. (Toha Yasin, mantan Ketua MPPK Daerah Kodya Semarang)

Jawaban:

Untuk mengkaji lebih lanjut, mendapat perhatian tim. Untuk periode 1990-1995, Majelis Tarjih ada seksi Pengkajian, baik pemikiran lama terhadap keputusan-keputusan yang ada maupun pemikiran baru yang berkembang.



Mengenai istilah surga dan terjemahannya jannah yang dapat berarti pula kebun atau taman yang disediakan bagi Adam dan istrinya untuk didiami dan sebelum mendiami bumi, para mufassir memang berbeda-beda tentang surga Adam. Sebagian besar berpendapat, surga seperti surga di alam akhirat nanti dan sebagaian berpendapat bahwa surga Adam itu sebuah taman yang disediakan bagi Adam.

Dalam soal-jawab belum menetapkan adanya surga itu sama dengan surga di akhirat nanti atau surga Adam itu berada di dunia, mengingat dalam ayat sendiri maupun dalam hadits mutawatir tidak ditegaskan. Yang jelas bahwa Allaah SWT mengeluarkan baik Adam, Hawa dan setan dari jannah yang kemudian menempatkan di bumi sebagai tempatnya sesudah keluar dari jannah.

Mengenai kata habatha tidak mesti berarti turun. Memang dapat diartikan demikian, tapi makna pokoknya habatha berarti nazala, arti yang konkrit seperti turun dari perahu menuju darat. Nabi Nuh ketika diperintahkan turun dari perahu seperti tersebut pada ayat 58 Surat Hud (11), dengan kata ihbith (turunlah). Habatha dapat berarti yang maknawi, seperti harga turun atau berkurang dari sebelumnya. Habatha dapat berarti pula intaqola, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Walhasil, Adam diperintahkan oleh Allaah SWT untuk keluar atau pindah dari jannah ke bumi yang disediakan.

Kita tidak diwajibkan untuk mengartikan surga Adam dulu itulah surga di akhirat nanti. Sebagaimana kita tidak diwajibkan untuk mengartikan surga Adam itu ada di bumi. Wallaahu a'lam.

Sumber: Buku "Tanya - Jawab Agama III, Suara Muhammadiyah, Juni 1995.

Belum ada Komentar untuk "Apakah Surga Nabi Adam Dan Surga Di Akhirat Sama?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel