Kehabisan Waktu Sholat Karena Ketiduran?

Pertanyaan:

Bila saya tidur sebelum waktu Dhuhur tiba dan saya bangun sesudah matahari tenggelam berarti sudah waktu Maghrib, bagaimana saya harus mengerjakan sholat Dhuhur dan Asar. Mohon penjelasan dan dalilnya. (Priyo Sulistiono, Jl. Sumberaya, Bandung Sumberpucung, Malang)

Jawaban:

Orang yang lupa melakukan sholat maka sholatnya dilaksanakan ketika ingat. Orang yang tidur sebelum waktu sholat dan bangun setelah waktu sholat habis, maka sholatnya pada waktu bangun dan melakukan sholat yang tertinggal baru melakukan sholat yang menjadi kewajibannya pada waktu bangun. Seperti yang Anda lakukan, bahwa Anda tidur sebelum sholat Dhuhur dan bangun setelah matahari tenggelam, artinya sudah masuk waktu Maghrib, maka ketika saudara bangun lakukan sholat Dhuhur, kemudian sholat Asar baru kemudian sholat Maghrib. Dalil pengalaman demikian adalah apa yang disabdakan dan dilakukan oleh nabi Muhammad SAW berdasarkan riwayat Bukhori dan Muslim sebagaimana tersebut di bawah:

1. Sholatnya orang yang lupa

عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مَنْ نَسِيَ صَلاَةً فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا فَلاَ كَفَّارَةَ لَهَا إِلاَّ ذلِكَ 

(متفق عليه)

Dari Anas bin Malik ra. berkata, Rasulullaah SAW bersabda: “Barang siapa lupa sholat, hendaknya ia mengerjakan di kala ia ingat. Tidak ada kafarat baginya selain itu.”

 (HR. Bukhori dan Muslim)

2. Sholatnya orang yang tertidur

عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : إِذَا رَقَدَ أَحَدَكُمْ عَنِ الصَّلاَةِ أَوْ غَفَلَ عَنْهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا. فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَقُوْلُ : أَقِمِ الصَّلاَةَ لِذِكْرِيْ 

(رواه البخاري و مسلم)

Dari Anas bin Malik ra. ia berkata, Rasulullaah SAW bersabda: “Apabila salah satu diantaramu lalai tertidur sehingga karenanya luput/terlewat melakukan sholat, atau salah seorang diantaramu lalai sehingga karenanya tertinggal melakukan sholat, maka hendaknya melakukan sholat itu di kala teringat, karena Allaah SWT berfirman: ‘Dirikanlah sholat untuk mengingatKu’.”

(HR. Bukhori dan Muslim)

3. Urutan melakukan sholat yang tertinggal

عَنْ أَبِيْ سَعِيْد الخُدْرِيْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: حُبِسْنَا يَوْمَ الْخَنْدَقِ عَنِ الصَّلاَةِ حَتَى كُفِيْنَا. ذلِكَ قَوْلُ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ: وَ كَفَى اللهُ الْقِتَالَ, وَ كَانَ اللهُ قَوِيًّأ عَزِيْزًا. قَالَ فَدَعَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِلاَلاً, فَأَقَامَ الظُهْرَ فَصَلَّاهَا فَأَحْسَنَ صَلاَتَهَا. كَمَا كَانَ يُصَلِّيْهَا فِيْ وَقْتِهَا. ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ الْعَصْرَ فَصَلَّاهَا فَأَحْسَنَ صَلاَتَهَا. كَمَا كَانَ يُصَلِّيْهَا فِيْ وَقْتِهَا, ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ الْمَغْرِبَ فَصَلَّاهَا كَذلِكَ. ٌقَالَ وَ ذلِكَ قَبْلَ أَنْ يُنْزِلَ عَزَّ وَ جَلَّ فِيْ صَلاَةِ الْخَوْفِ, فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالاً أَوْ رُكْبَانًا

 (رواه أحمد و النسائ)

Dari Abu Sa’ad Al Khudriy ra., ia berkata: “Pada suatu hari di waktu peperangan Khandaq, kami terhalang mengerjakan sholat. Sesudah berlalu sebagian malam, sesudah terbenam matahari barulah kami memperoleh keredaan peperangan (kemenangan). Kemenangan itulah yang dikehendaki dalam ayat: ‘Dan Allaah SWT memenangkan para Mukmin dari peperangan dan Allaah Maha Kuat dan Maha Mulia’. Sesudah reda peperangan nabi Muhammad SAW memanggil Bilal (untuk adzan) lalu nabi Muhammad SAW melaksanakan sholat Dhuhur, nabi Muhammad SAW melangsungkan sholat dengan sebaik-baiknya seperti kalau sholat di waktunya. Kemudia nabi Muhammad SAW menyuruh Bilal iqomah untuk sholat Asar dan nabi Muhammad SAW pun mengerjakan sebaik-baiknya seperti sholat pada waktunya. Kemudian nabi Muhammad SAW memerintahkan Bilal untuk iqomah sholat Maghrib dan nabi Muhammad SAW mengerjakan sholat Maghrib sebaik-baiknya sebagaimana yang lain.” Kemudian Abu Sa’id Al Khudriy mengatakan bahwa hal yang demikian itu terjadi sebelum turunnya ayat yang menerangkan sholat khouf.

(HR. Ahmad dan An Nasai)

Sumber: Buku “Tanya – Jawab Agama III”, Suara Muhammadiyah, Juni 1995.

Bagikan Artikel ini