Doa Untuk Orang Sakit (Wajib Kita Tahu)

 






إِذَا دَخَلَ عَلَى مَنْ يَعُوْدُ قَالَ: لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ.

“Apabila beliau mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata, ‘laa ba’sa thahuurun insyaAllaah (tidak mengapa semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah).’” (HR. Al-Bukhari no. 5656)
.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِيْ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً.
"Ya Allah, Rabb pemelihara manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan hanya kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sedikitpun penyakit.” (HR. Al-Bukhari no. 5743 dan Muslim no. 2191 (46). Dan lafazh seperti ini berdasarkan riwayat Muslim)


Kesehatan merupakan salah satu nikmat Allaah SWT yang sangat penting. Akan tetapi kenikmatan ini ternyata merupakan kenikmatan yang sering terlupakan oleh kita. Bahkan terkadang Allaah SWT harus mengurangi nikmat sehat agar kita kembali ingat akan nikmat sehat.


Nikmat Allaah SWT lainnya yang mungkin tidak pernah kita anggap sebagai nikmat adalah sakit. Kebanyakan kita melihat nikmat sakit itu dari sudut pandang musibah, bukan anugrah. Sakit merupakan salah satu cara Allaah SWT menguji hambaNya, karena cinta Allaah SWT padanya. Sakit merupakan salah satu cara Allaah SWT memberikan ampunan untuk dosa-dosa yang telah dilakukan. Sakit merupakan pintu silaturahmi antara sesama muslim. Sakit juga menjadi nasehat untuk kita agar semakin manyadari betapa pentingnya menyukuri nikmat sehat dan memanfaatkannya dalam ketaatan kepada Allaah SWT.


Sakit merupakan salah satu pintu menguatkan kembali hubungan silaturahmi antara sesama muslim. Saat teman atau saudara kita dalam keadaan sehat, mungkin kita jarang mengagendakan untuk saling mengunjungi. Padahal saling berkunjung merupakan anjuran dalam Islam. Tetapi ketika ada saudara atau teman kita sedang sakit, sebagian dari kita akan segera mengagendakan untuk segera menjenguk. Bahkan di desa, hal ini sudah menjadi tradisi. 


Sebagai seorang muslim, apa yang harus kita lakukan saat menjenguk orang sakit? Apa hanya memberikan bantuan berupa uang dan buah tangan saja? Bagaimana ajaran Islam mengatur hal ini? Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhori, rasulullaah Muhammad SAW memberikan tauladan untuk mengunjungi dan mendoakan orang yang sakit. Doa terbaik merupakan doa yang terdapat dalam al hadits dan al Quran. Terkait doa untuk orang sakit, ada beberapa redaksi doa yang dicontohkan oleh rasulullaah SAW. Salah satunya yang tertulis di atas.

Saat ini, di masa pandemi Covid-19, kita tidak dianjurkan untuk saling mengunjungi. Hal ini merupakan ikhtiar untuk kebaikan bersama. Tentu hal ini menjadi penghalang kita untuk bisa mendoakan secara langsung. Mendoakan orang yang sakit tidak harus kita bertemu langsung atau tidak harus kita lakukan saat menjenguk. Doa bisa kita ucapkan kapan saja dan di mana saja. Sekarang ini sudah banyak media yang bisa kita pakai untuk mempermudah komunikasi. Selain itu, doa bisa kita ucapkan tanpa diketahui oleh orang yang kita doakan.

Semoga kita diberi kemudahan mengamalkan apa yang sudah dicontohkan oleh rasulullaah SAW dalam setiap akrivitas kita, termasuk mendoakan orang sakit. Doa baik yang kita ucapkan akan kembali kepada kita yang mendoakan. Tidak ada kerugian untuk perbuatan baik yang diniatkan semata-mata mengharap ridho Allaah SWT.

Mari kita berusaha untuk menghafalkan doa yang telah dicontohkan oleh rasulullaah SAW di atas. Sedikit demi sedikit kita amalkan sunnah-sunnah rasulullaah SAW dalam kehidupan kita sehari-hari.  Sehingga hal itu menjadi bukti cinta dan sayang kita kepada rasulullaah SAW. 

Semoga Allaah SWT memberikan kesehatan kepada kita semua. Jika Allaah SWT memberikan nikmat sakit, semoga Allaah SWT tetapkan sebagai penghapus dosa-dosa kita (لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ). Aamiiiin...


Belum ada Komentar untuk "Doa Untuk Orang Sakit (Wajib Kita Tahu)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel