Nikmat Sehat Dan Sempat (Waktu Luang)

 


Allaah Ta’ala berfirman:

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allaah, niscaya kamu tidak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allaah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nahl: 18).


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al Bukhari)


Allaah SWT memberi kita nikmat yang tidak terkira. Mulai dari bangun tidur sampai kita tertidur lagi Allaah SWT tidak pernah berhenti memberi nikmatNya. Nikmat Allaah SWT sangatlah banyak/luas. Bahkan karena banyaknya, tidak ada seorangpun yang mampu menghitung. Alat secanggih apapun tidak akan pernah bisa juga menghitung nikmatNya.


Kenikmatan yang diberikan kepada kita bisa membawa kita kepada ketaatan bahkan kepada kemaksiatan. Sikap dan pemanfaatan nikmat yang Allaah SWT berikan akan menentukan kita termasuk yang bersyukur ataukah yang kufur. Potensi untuk bersyukur dan kufur sama-sama ada dalam diri kita. Tinggal kita hendak memilih yang mana.


Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan kita tentang banyaknya orang yang lupa akan dua nikmat, yaitu nikmat sehat dan sempat (waktu luang). Banyak orang yang tidak menyadari bahwa sehat dan sempat merupakan nikmat yang juga harus disyukuri. Dua kenikmatan itu malah dipergunakan dalam kemaksiatan kepada Allaah SWT. Banyak juga yang tidak meyakini kedua nikmat itu merupakan karunia Allaah SWT. Mereka meyakini kenikmatan itu merupakan usaha mereka sendiri, karena kehebatan mereka sendiri. Kedua nikmat ini memang tidak terlihat oleh mata, tidak seperti nikmat berupa makanan, tempat tinggal, kendaraan dan lain sebagainya. Mungkin hal ini yang menyebabkan kedua nikmat ini banyak dilupakan.


Menyukuri dan menganggap nikmat yang tidak terlihat memang gampang-gampang susah. Perlu adanya pembiasaan agar mudah kita lakukan. Meyakini nikmat itu merupakan karunia dari Allaah SWT merupakan rasa syukur yang paling penting. Hal ini membutuhkan kualitas keimanan yang baik. Setelah itu, keimanan akan menuntun kita untuk berucap dan beramal sebagai bukti kesyukuran kita. Semakin baik kualitas keimanan kita, semakin mudah juga kita dalam meyakini nikmat itu datang dari Allaah SWT dan semakin mudah juga dalam kita beramal sholih sebagai wujud kesyukuran kita.


Semoga Allaah SWT memudahkan kita dalam meningkatkan kualitas keimanan. Sehingga kita mudah dalam bersyukur dan dapat memanfaatkan nikmat yang telah Allaah SWT berikan dalam ketaatan kepadaNya. Semoga Allaah SWT menerima semua amal ibadah yang kita lakukan. Aamiiiin...






Belum ada Komentar untuk "Nikmat Sehat Dan Sempat (Waktu Luang)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel