Istirahatkan Hati

Hati Juga Perlu Istirahat


Hati adalah bagian tubuh kita yang mudah dan paling merasa capek. Apapun yang kita alami akan mengajak hati untuk terlibat. Lebih-lebih jika kita mengalami hal yang tidak kita senangi. Dalam keadaan seperti itu, hati kita akan bekerja sangat luar biasa. Oleh karena itu, hati kita butuh istirahat layaknya tubuh kita juga beristirahat. Tentu cara beristirahatnya hati dan tubuh sangatlah berbeda. Istirahatnya tubuh bisa dilakukan dengan tidur dan cara-cara lainnya.

Hati kita, yang merupakan bagian paling capek, bisa kita istirahatkan dengan cara:

1. Mengajaknya duduk di majelis ilmu

Majelis ilmu menjadi salah satu tempat mengistirahatkan hati yang capek. Majelis ilmu adalah tempat yang dipilih oleh orang-orang sholih untuk menjaga dan meningkatkan kesholihannya. Tempat di mana nasehat-nasehat diberikan. Tidak akan ada celah untuk berfikir yang "neko-neko". Terkadang, hati tersentuh dan air mata tidak tertahan untuk dibendung. Majelis ilmu juga tempat untuk menyadari kesalahan. Saat kesibukan membuat kita lupa akan kesalahan, maka di majelis ilmu ini kita akan kembali menyadari kesalahan yang mungkin dulu pernah dengan sengaja kita lupakan.

Majelis ilmu juga dapat meningkatkan kualitas hati. Semakin sering dan rutin seseorang mendatangi majelis ilmu, maka kualitas kepribadian seseorang juga akan meningkat menjadi lebih baik. Semakin meningkat kualitas seseorang, maka peluang untuk menuju surga akan semakin besar. Majelis ilmu atau taman ilmu juga dinamakan sebagai taman surga (riyadhul jannah), karena surga identik dengan ilmu. Hal itu sebagaimana bunga identik dengan keindahan.

2. Bertemu dan berinteraksi dengan hamba yang sholih

نَظْرُ الْمُؤْمِنِ إِلَى الْمُؤْمِنِ يَجْرُ الْقَلبِ

Pandangan seorang muslim ke muslim yang lain akan membersihkan hati.

Mengunjungi orang-orang sholih dapat membuat hati menjadi bersih. Imam Ibnul Qoyyim saat merasakan futur atau melemah semangatnya, beliau akan pergi menemui gurunya. Hal ini dimaksudkan untuk bisa membersihkan noda-noda di dalam hatinya dengan berbagai ilmu dan nasehat yang gurunya berikan.

Membiasakan mengunjungi orang-orang sholih (bagus akhlak, iman dan amal) adalah salah satu cara yang tepat untuk terus memotivasi diri kita agar bisa semakin meningkat kualitas kita karena kita akan merasa kurang dalam beramal sholih.

3. Mendatangi (ta'ziah) dan mengingat kematian

Dengan kita mendatangi atau berta'ziah jika ada saudara yang meninggal dunia, maka hal itu dapat mendorong kita untuk mengingat kematian. Kematian yang menjadi pemutus kenikmatan dunia. Mengingat kematian akan melahirkan amal sholih dan keinginan untuk menghentikan hasrat dunia yang terus menggebu.

Hasan Al Basri ketika merasa hatinya keras, beliau pergi mencari orang yang sedang sakarotul maut. Hati yang lelah karena dunia adalah sesuatu yang wajar. Hal ini dikarenakan berbagai kesibukan dunia adalah bertujuan untuk melupakan kematian dan terus menerus mengingat dunia.

Semoga bermanfaat.

Wallaahu a'lam...

Belum ada Komentar untuk "Istirahatkan Hati"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel