Sering Kita Lupakan. Apa itu?

Sering Kita Lupakan. Apa itu?


Hidup membuat kita terus mempunyai keinginan. Tak jarang keinginan kita membuat lupa bahwa hidup ini akan berakhir. Cepat atau lambat, kematian akan menghentikan itu semua.

Kecintaan terhadap sesuatu mendorong kita untuk memiliki dan menguasainya. Apapun akan kita lakukan demi hal itu. Kecintaan kita akan harta, membuat kita semangat dalam bekerja. Tidak peduli pekerjaan apapun itu, asal menghasilkan uang akan kita lakukan. Bahkan ada dari kita yang mengabaikan masalah halal dan haram untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Kecintaan kita pada dunia memang hal yang wajar dan sah-sah saja. Asal hal itu tidak membuat kita lupa akan pemutus keinginan itu, kematian. Rasa cinta terhadap sesuatu harusnya tidak boleh berlebihan hingga kita terlena dan melupakan tugas kita untuk terus beramal shalih. Sesuatu yang kita kejar terus menerus, mungkin harta, tahta dan wanita, tidaklah bisa selalu membersamai kita. 

Semua hal itu akan meninggalkan kita setelah kematian menghampiri. Sebanyak apapun harta yang kita kumpulkan, setinggi apapun jabatan yang kita capai, istri yang cantik dan setia pun tidak akan selamanya mengikuti dan menemani kita. Saat tubuh tidak lagi bernyawa, semua hal itu akan meninggalkan kita. Ini merupakan sebuah kepastian, karena setiap yang bernyawa pasti akan mati. 

كل نفس ذائقة الموت

Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian (QS. Ali Imron: 185)

Kita masih sering lupa tentang sebuah kepastian yang akan datang. Cepat atau lambat, kematian pasti akan datang. Hanya amal sholih yang akan setia menemani kita saat hal lain meninggalkan kita. Hanya amal sholih yang akan menjaga kita. Banyak dari kita lupa untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian dan lebih sibuk dalam urusan kehidupan dunia.

Alangkah beruntungnya kita, saat semua yang kita usahakan di dunia,bisa kita manfaatkan untuk beramal sholih, yang nantinya akan menemani dan menjadi bekal kita setelah kematian. Betapa beruntungnya kita, saat uang yang kita punya tidak hanya habis untuk kesia-siaan saja. Banyak sekali amal sholih yang bisa kita lakukan, seperti memberikan nafkah kepada keluarga, berinfak, wakaf, zakat, berkurban, ibadah haji dan umroh serta amal sholih lainnya.

Jabatan yang diamanahkan kepada kita akan menjadi amal sholih saat amanah itu dimanfaatkan untuk membantu banyak orang, bukan sebaliknya, mendholimi banyak orang. Saat banyak orang bisa merasakan manfaat dari apa yang kita berikan karena jabatan kita, maka hal itu akan menjadi bekal kita nantinya saat hal lain tidak lagi bisa menemani kita. Jabatan bisa menjadi lahan beramal sholih, juga bisa menjadi lahan berbuat dholim (dosa), na’udhu billaah.

Wanita dan keluarga yang kita punya, tidak akan menemani kita, saat ajal tiba. Tetapi kebaikan yang mereka lakukan karena ilmu yang kita ajarkan atau nasehat yang kita berikan kepada mereka, akan menjadi amal sholih yang akan bermanfaat untuk kita nantinya. Memang benar, saat kita meninggal mereka akan meninggalkan kita. Namun sejatinya mereka (dengan amal sholihnya karena ilmu dan nasehat kita) akan terus menemani kita.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu memanfaatkan anugerah Allaah SWT, untuk dijadikan sebagai amal sholih yang akan menemani kita kelak. Semoga kita pandai dalam mencari celah beramal sholih saat orang lain tidak melihat hal itu sebagai peluang beramal sholih. Semoga Allaah SWT senantiasa memberikan kemudahan dalam beramal sholih, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Aamiiin…

Wallaahu a’lam…

Belum ada Komentar untuk "Sering Kita Lupakan. Apa itu?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel