Tidak Murni Berjuang, Allaah SWT Siapkan Sesuatu di Akhirat

Tidak Murni Berjuang, Allaah SWT Siapkan Sesuatu di Akhirat



مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ


أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak mem­peroleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”

(Q.S. Hud ayat 15-16)


Ibnu Abbas mengatakan, "Barang siapa yang beramal shaleh untuk mencari keduniawian, seperti melakukan puasa, atau salat, atau bertahajud di malam hari, yang semuanya itu ia kerjakan hanya semata-mata untuk mencari keduniawian, maka Allah berfirman, 'Aku akan memenuhi apa yang dicarinya di dunia, ini sebagai pembalasannya, sedangkan amalnya yang ia kerjakan untuk mencari keduniawian itu digugurkan, dan dia di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi'."


Oleh sebagian orang, karir atau capaian dalam pekerjaan menjadi impian di dunia. Beberapa menginginkan hal itu untuk kehidupan dunia, seperti harta dan kepopuleran atau yang semisal dengannya yang bersifat keduniawian. Tidak sedikit juga mereka memanfaatkan capaian karir untuk mempermudah beramal sholeh.


Dalam mendapatkan karir (jabatan), ada yang memanfaatkan kedekatan dengan seseorang. Ada juga yang mendapatkannya karena murni kerja kerasnya. Tidak jarang juga beberapa orang harus menapaki berbagai batu loncatan untuk mencapainya.


Dalam ayat di atas, Allaah SWT memberikan peringatan sebagai nasehat untuk kita, agar semua yang kita lakukan, benar-benar murni untuk mengharap ridho Allaah SWT untuk kehidupan akhirat nantinya. Apapun yang kita lakukan, harusnya bersandar pada hal itu, bukan karena harta, kedudukan dan semua hal yang bersifat keduniawian lainnya. Hal ini menjadi penting karena amal baik yang kita usahakan, jika salah orientasi, akan menjadi hal yang sia-sia di akhirat. Mungkin di dunia Allaah SWT akan memberikannya, tetapi hal itu tidaklah berarti apa-apa di akhirat.


Termasuk dalam memperjuangkan Islam, dakwah Islam, melalui kendaraan bernama organisasi, partai atau yang semisal dengannya. Ketika orientasi seseorang sebagai aktifis pergerakan apapun, di organisasi apapun, partai apapun, tidak murni untuk Allaah SWT, maka yang didapatkan hanya apa yang menjadi tujuannya, duniawi. Jika usahanya hanya dijadikan sebagia batu loncatan untuk mendapatkan dunia (harta, kedudukan, dan hal lain yang bersifat keduniawian), maka semua yang diusahakan akan sia-sia belaka. Bahkan akan menjadi sebab masuk neraka. Na’udzubillaah.


Mungkin banyak di sekitar kita yang melakukan hal itu, atau bahkan kita sendiri. Dia menjadikan aktifitas kebaikannya hanya sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pujian, nama baik dan kepopuleran semata. Orientasi yang salah akan mendorong untuk melakukan hal yang salah juga. Ketika ada peluang untuk naik ke tingkat di atasnya, maka dengan berbagai cara akan dilakukan, dan tidak jarang melakukan hal yang justru diharamkan oleh Allaah SWT. Tidak bisa dipungkiri, jabatan di tingkat pusat akan mempermudah perjalanan karir seseorang. Maka banyak orang ingin mendapatkannya.


Betapa banyak jabatan komisaris, bahkan di BUMN, sangat mudah diberikan kepada mereka yang sudah berhasil duduk di tingkat pusat, hal ini terlepas dari apa yang melatarbelakangi hal itu. Bukan berprasangka buruk. Justru tulisan ini diniatkan untuk menjadi pengingat dan pemberi nasehat untuk mereka yang sudah terlanjur terjerumus dalam godaan setan. Tulisan ini juga sebagai pencegahan untuk yang akan dan sudah  aktif dalam pergerakan dakwah Islam, organisasi, partai dan yang lainnya agar tidak menjadikan dunia sebagia tujuan, tetapi akhiratlah yang harus menjadi tujuan.


Saat orientasi beramal sudah benar, menjadi hal yang penting untuk terus mempertahankan hal itu. Bukan tidak mungkin niat awal sudah benar, tetapi begitu jabatan sudah didapat, maka niatan itu akan berubah seiring berjalannya waktu dan kenyamanan karena fasilitas yang didapatkan. Itulah mengapa kenikmatan dunia bersifat melenakan.


Semoga Allaah SWT memberikan kemudahan untuk kita, bisa terlepas dari godaan setan. Semoga amal sholih yang kita usahakan murni untuk meraih ridho Allaah SWT bukan hanya kita jadikan sebagai batu loncatan dalam meraih karir keduniawian. Semoga Allaah SWT meneguhkan jalan dakwah kita, apapun profesi kita. Aamiiin.

Wallaahu a’lam…

Belum ada Komentar untuk "Tidak Murni Berjuang, Allaah SWT Siapkan Sesuatu di Akhirat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel