Banyak Orang Tidak Tahu Kedhaliman Ini, Anda Sudah Tahu?

Kedhaliman dan keadilan merupakan dua hal yang berlawanan. Keduanya mempunyai “pendukung” masing-masing. Ada yang setia, ada juga karena terpaksa. Ada yang mendukungnya karena terpaksa, ada juga karena kesadaran. Ada yang sengaja mendukung, ada juga yang tanpa kesengajaan.

Kedhaliman sejatinya adalah perkara yang tidak diinginkan oleh siapapun, bahkan oleh orang yang terbiasa mendhalimi. Mungkin saja dia mau atau bahkan harus mendhalimi orang lain untuk mempertahankan sesuatu, tetapi saat dia hendak terdhalimi atau didhalimi, pasti dia akan mencoba menghindar, bagaimanapun caranya. Tidak ada yang mau didhalimi dan banyak yang mendhalimi, baik yang sengaja maupun tidak.

Kedholiman yang sering kita jumpai adalah kedholiman yang berkaitan dengan fisik. Menendang, memukul, melukai, mematahkan, menjambak, menampar, mendorong, menjegal dan kedhaliman-kedhaliman yang terjadi pada fisik. Ada juga kedhaliman lisan. Kedhaliman lisan adalah bentuk kedhaliman yang dilakukan dengan perantara lisan. Kedhaliman ini seperti, mengumpat, memfitnah, membohongi, mengejek, menghina, menuduh, ghibah dan masih banyak lagi contoh kedhaliman yang dilakukan dengan lisan lainnya.

Ada juga kedhaliman yang dilakukan melalui keputusan-keputusan. Mungkin saja sebenarnya jenis kedholiman ini kita masukkan dalam kedhaliman lisan. Karena memang keputusan biasanya diputuskan dengan lisan kemudian baru dirumuskan dalam bentuk tulisan di selembar kertas atau buku. Kedhaliman ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memegang kekuasaan, termasuk kita. Iya, betul, kita. Kita ini adalah orang yang memegang kekuasaan terhadap diri kita. Kita sendirilah yang memutuskan apapun yang kita kerjakan, pilih, ambil, katakan, dan semua hal yang berkaitan dengan keputusan pribadi kita.

Kedhaliman keputusan yang menyangkut orang banyak, tentu menjadi puncak dari kedhaliman ini. Bagaimana tidak, keputusan dhalim yang dia putuskan tidak hanya mendhalimi dirinya, tetapi semua orang yang terkena keputusan dhalim itu. Kedhaliman terhadap orang lain, akan selalu membawa kedhaliman untuk dirinya juga. Hal ini karena kedholiman yang dilakukan di dunia, akan menyebabkan hukuman di akhirat kelak. Banyak dari kita tidak menyadari kedholiman terhadap diri sendiri jenis ini. Kebanyakan mereka hanya melihat kedhaliman untuk orang lain saja, tetapi tidak untuk dirinya. Padahal perbuatan dhalim, apapun itu, dilakukan untuk siapapun, sejatinya merupakan kedhaliman juga terhadap diri sendiri. Kedhaliman adalah perbuatan dosa. Perbuatan dosa adalah kedhaliman terhadap diri sendiri.

Saatnya kita harus lebih berhati-hati lagi dalam hal apapun. Karena bisa saja, yang kita lakukan merupakan kedhaliman kepada orang lain. Yang sudah tentu kedhaliman itu akan membawa kedhaliman juga pada diri kita, karena kita tidak menjaga diri kita dari perbuatan dosa.

Salah satu arti ketakwaan adalah berhati-hati. Berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Salah satu cara berhati-hati dalam menjalani kehidupan adalah dengan selalu bertanya kepada diri sendiri, “Apakah yang akan aku lakukan diperbolehkan oleh Allaah SWT?” Kalau jawaban dari pertanyaan itu adalah “tidak”, seharusnya perbuatan itu tidak kita lakukan. 

Semoga Allaah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk terus meningkatkan ketakwaan. Sehingga kita bisa lebih berhati-hati dalam memberikan keputusan-keputusan, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain.Aamiiin…

Wallaahu a’lam…

Bagikan Artikel ini