Hikmah Sajadah dan Garis Shaf Shalat

Hikmah Sajadah dan Garis Shaf Shalat


Dua hari terakhir, kejadian yang sama terjadi di awal shalat sunnah ba’diyah. Kejadian ini mendorong saya untuk berbagi hikmah melalui tulisan ini. Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat untuk saya khususnya dan orang banyak pada umumnya. Aamiiin…

Hal ini bermula dari shaf shalat. Lebih tepatnya garis shaf shalat di masjid al Khoir al Islamiy. Garis shaf berwarna hijau yang sudah tidak lagi sempurna itu menjadi alat pembantu meluruskan shaf jamaah. Kalau tumit kaki, baik dengan sajadah atau yang tidak, sudah tepat berada di garis hijau itu, insyaAllaah shaf sudah pasti lurus menghadap kiblat.

Kali ini tidak seperti biasanya. Qadarullaah, sajadah yang saya gelar untuk sholat tidak saya pastikan apakah sudah lurus dengan garis shaf atau belum. Akhirnya setelah takbiratul ihrom, saya harus meluruskan tumit kaki pada garis shaf tanpa mengubah posisi sajadah yang sudah terlanjur tidak lurus dengan garis shaf. Hal ini berulang kurang lebih dua atau tiga kali.

Karena hal ini berulang, saya berhusnudhan kepada Allaah SWT bahwa kejadian ini membawa hikmah yang baik untuk saya, juga orang lain, insyaAllaah. Begitu selesai gerakan salam akhir shalat, saya duduk sejenak untuk merenungi hikmah apa yang ingin Allaah SWT sampaikan. Cukup lama saya mencari dan berfikir, mencoba menghubungkan berbagai kejadian, sambil terus beristighfar berharap Allaah SWT memberikan kemudahan  dalam mendapatkan hikmah dari kejadian ini.

Alhamdu lillaah. Satu hikmah sudah saya dapatkan, atas izin Allaah SWT. Satu hikmah yang saya dapatkan adalah 

“Saat diri kita berada di tempat yang kurang baik/benar atau bahkan tidak baik/benar sekalipun, hendaknya kita tetap dalam kebaikan, istiqomah. Jangan justru ikut dalam ketidakbaikan atau ketidakbenaran itu. Kemampuan untuk tetap berada dalam posisi yang benar atau kembali kepada yang benar itu ada, tinggal mau atau tidak diri kita untuk menggunakan kesempatan itu.”

Tempat yang tidak baik/benar itu seperti posisi sajadah yang tidak sesuai dengan garis shaf. Diri kita ibarat tumit kaki yang punya dua pilihan. Pilihan ada di kita. Mau mengikuti sajadah yang tidak sesuai atau kita kondisikan tumit kaki kita, sesuai dengan garis shaf yang sudah ada.

Mari kita bermuhasabah, introspeksi diri, bagaimana diri kita, seperti apa lingkungan kita berada. Sudahkah semuanya berada pada garis yang benar. Kalau belum, maukah kita untuk kembali kepada garis yang benar? Kemampuan untuk kembali kepada garis yang lurus selalu Allaah SWT berikan seiring dengan kehidupan kita yang terus berjalan. Hingga nanti pada akhirnya kesempatan itu Allaah SWT tutup, di saat sudah tidak ada lagi hari baru untuk kita.

Semoga Allaah SWT mudahkan kita untuk selalu istiqomah dalam ketaatan kepadaNya. Semoga Allaah SWT memberikan hidayah taubat di saat kita terjerumus dalam kemaksiatan kepadaNya. Aamiiin…

Mungkin ada hikmah lain yang bisa Anda dapatkan, bisa ditulis di kolom komentar. Semoga semakin banyak hikmah yang didapatkan dan dibagikan, semakin besar pula manfaat dan pahala yang kita dapatkan. Aamiiin…

Wallaahu a’lam…

2 Komentar untuk "Hikmah Sajadah dan Garis Shaf Shalat"

  1. Semoga Allah mudahkan dalam berbagi hikmah. Amiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllaah... Terima kasih... Aamiiin... Semoga Allaah SWT mudahkan... 🙏🏽😊

      Hapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel