Bacaan Amin dalam Doa

Bacaan Amin dalam Doa


Pertanyaan:

Bagaimana cara mengamini doa. Maksud saya membaca “AAMIN” dikala kita mendengar orang berdoa. Apakah membaca AAMIN kalau kita mendengar orang berdoa hukumnya wajib, baik doa salam shalat maupun di luar shalat? Mohon penjelasannya. (Miftah A. MTs. M. Riauperiangan, Padang Ratu, Lampung Tengah)

Jawaban:

Tidak kita dapati dasar yang secara langsung, bahwa kita wajib membaca “AAMIN” dikala kita mendengar orang berdoa, sebagaimana kewajiban kita menjawab salam kalau kita mendengar ucapan salam. Ucapan AAMIN dengan bacaan memanjangkan hamzah maftuhah dan mim maksurah yang bunyinya menjadi AAMIN berdasarkan hadits, dibaca kalau selesai membaca al Fatihah dalm shalat, seperti disebutkan dalam riwayat al Bukhari:

كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا انتهى من قراة الفاتحة قال آمين يجهر و يمد بها صوته 

Rasulullaah SAW apabila telah selesai membaca al fatihah, membaca AAMIIN dengan terang (jelas) dan panjang suaranya. (HR. Al Bukhari dan Abu Dawud)

Kepada makmum, Nabi Muhammad SAW menyuruh membaca AAMIIN pula. Sesudah imam membaca bacaan terakhir surat al Fatihah, yakni ghoiril maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalliin, oleh Nabi dikatakan: faquuluu aamiin, artinya “Maka kamu sekalian (para makmum) ucapkan AAMIIN”. Demikian menurut riwayat Muslim berbunyi faquuluu aamiien yujibkumullah yang artinya “Maka ucapkanlah AAMIIN (mudah-mudahan Allaah mengabulkan permohonanku), Allaah akan mengabulkan permohonan kalian.”

Jadi kalau orang mendengar doa dalam shalat, baik imam maupun makmum tidak ada tuntunan kecuali hadits tersebut. Di luar shalat, seperti kalau khatib membaca doa dalam khutbahnya, secara tegas perintah untuk membaca AAMIIN tidak ada, yang ada ialah untuk mendengarkan dengan tekun isi khutbah itu, karena isinya baik, sepantasnya kalau khatib membaca doa agar Allaah SWT mengampuni dosa-dosa kaum mukminin sedang hati kita tidak membenarkannya padahal Allaah SWT berfirman dalam surat al Hasyr ayat 10 yang memberi isyarat tuntunan agar kita mendoakan para mukminin pendahulu kita.

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Dan bagi orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajir dan Anshor), mereka berdoa : “Ya Tuhan kami beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan jangan Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” 



Wallaahu a'lam.

Sumber: Buku Tanya-Jawab Agama II, Tim PP Muhammadiyah Majelis Tarjih, Suara Muhammadiyah, 1992.

Belum ada Komentar untuk "Bacaan Amin dalam Doa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel