Pertolongan (dari) Orang yang Sudah Meninggal

Pertolongan (dari) Orang yang Sudah Meninggal


Pertanyaan:

Dalam surat al Baqarah ayat 154 menerangkan bahwa orang yang telah meninggal dunia itu sesungguhnya masih hidup, sehingga dapat diminta untuk memberi pertolongan (dimintai doa). Sedang surat Yunus ayat 106 itu berarti: “Jangan kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allaah SWT”, itu ditujukan kepada kaum musyrikin. Dalam pada itu hadits yang melarang istighosah selain kepada Allaah SWT itu ketika kaum muslimin masih lemah. Sekarang boleh saja beristighasah kepada orang yang sudah wafat seperti Syeh Abdul Qadir Jailani. Benarkah demikian? (M. Muhadi Mhs. Fak. Biologi, Jl. Mulyorejo Tengah VII/18, Surabaya)

Jawaban:


Surat al Baqarah ayat 154 yang menunjukkan bahwa orang yang mati syahid itu sebenarnya tidak mati, tidak berarti bahwa dapat dimintai isti’anah atau istighasah (dimintai pertolongan), karena tidak ada petunjuk yang menyatakan demikian. Adapun mengenai ayat 106 surat Yunus itu merupakan perintah Allaah SWT yang ditujukan kepada Muhammad SAW sebagai Nabi sekaligus berlaku untuk ummatnya, untuk tidak meminta, maksudnya berdoa, kepada selain Allaah SWT. Yang berarti umum: apa saja dan siapa saja, dan kalau dilaksanakan demikian niscaya termasuk perbuatan dhalim, dan perbuatan dhalim yang besar adalah perbuatan syirik, sedang syirik dilarang oleh Allaah SWT.

Periksa antara lain ayat 306 surat an Nisa, ayat 130 surat Luqman, dan Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa syirik adalah perbuatan dosa yang besar seperti dinyatakan pada riwayat Bukhari dan juga diriwayatkan oleh Ath Thabrany dari Abdullah bin Unais.

Selanjutnya marilah kita bicarakan pokok masalah tawassul dan istighasah kepada orang yang telah meninggal dunia seperti Syekh Abdul Qadir Jailani. Menurut dalil yang kita pandang kuat, tidak dapat kita lakukan. Kita berpendapat soal doa adalah soal ibadah. Kalau tidak ada tuntunan yang jelas, kita tidak perlu melakukan. Menurut yang kita amalkan, kita boleh mendoakan orang yang telah meninggal dunia tetapi tidak dapat minta didoakan oleh orang yang telah meninggal dunia, dengan istilah yang terkenal termasuk TAWASSUL, Tawassul artinya memakai perantaraan. Maksudnya memakai perataraan di sini ialah berdoa atau memohon kepada Allaah SWT dengan perantaraan sesuatu. Sesuatu yang dipakai perantaraan itu disebut wasilah, dasar tidak melakukan tawasul menurut yang berfaham demikian ialah firman Allaah SWT dalam surat al Maidah ayat 35:

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَ ابْتَغُوْا إِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَ جَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Hai orang-orang yang beriman, takutlah kepada Allaah SWT dan carilah jalan yang bisa menyampaikan (kamu) kepadaNya dan hendaklah kamu bersungguh-sungguh di jalanNya, supaya kamu memperoleh kejayaan.

Surat al Mukmin atau Ghafir ayat 60:

وَ قَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْ أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Ku perkenankan bagimu…”.

Hadits Nabi Muhammad SAW riwayat at Tirmidziy.

إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ  وَ إِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ 
(رواه الترمذي)

Bila kamu memohon, mohonlah pada Allaah SWT dan bila kamu meminta, mintalah tolong pada Allaah SWT (HR. At Tirmidziy)




Wallaahu a'lam.

Sumber: Buku Tanya-Jawab Agama II, Tim PP Muhammadiyah Majelis Tarjih, Suara Muhammadiyah, 1992.

Belum ada Komentar untuk "Pertolongan (dari) Orang yang Sudah Meninggal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel