Humor Saru

Humor Saru


Pertanyaan:

Ada seorang guru dalam memberikan selingan pelajaran agar tidak tegang, suka menggunakan humor saru, padahal sekolah kami adalah sekolah Islam. Bagaimana humor saru menurut Islam? (S. Muhammad Ridla, Jubelan Sumowono, Kab. Semarang)

Jawaban:

Humor itu ada baiknya dan dibolehkan karena Nabi Muhammad SAW pun pernah melakukannya, tetapi dengan kata yang wajar, bukan dengan kata-kata yang tidak baik atau tidak benar. Nabi Muhammad SAW menganjurkan kita agar selalu berusaha berkata yang baik, kalau tidak dapat hendaknya diam, seperti disebutkan dalam hadits riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, An Nasaiy dan Ibnu Majah dari Abi Hurairah.

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ الْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أوْ لِيَسْكُتْ
(رواه أحمد و البخاري و مسلم و النسائ و ابن ماحه)

Barang siapa yang percaya kepada Allaah SWT dan hari kemudian, berkatalah yang baik atau diam saja. (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, An Nasaiy dan Ibnu Majah)

Kalau Nabi Muhammad SAW menerangkan hal-hal yang bertalian (berkaitan) dengan masalah seksual yang perlu dijelaskan, maka dengan kata-kata yang majaz. Sehingga tidaklah tepat seorang guru yang segalanya disorot oleh murid-murid, menggunakan selingan humor yang saru.


Wallaahu a'lam.

Sumber: Buku Tanya-Jawab Agama II, Tim PP Muhammadiyah Majelis Tarjih, Suara Muhammadiyah, 1992.

Belum ada Komentar untuk "Humor Saru"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel