Pesawat Kertas

Pesawat Kertas


Saat kita keluar rumah dan melihat ke atas, maka yang akan terlihat adalah langit. Langit yang tinggi, entah berapa jaraknya, yang pasti jauh, sangat jauh. Seberapapun jarak antara kita dengan langit itu, tetap saja langit itu terlihat. Walau kadang langit itu tertutup awan, mendung dan hujan, langit tetap ada di balik itu semua. Langit tidak akan berpindah dari tempatnya.

Di bawah langit, ada jutaan manusia yang selalu berusaha mencari dan menemukan mimpinya. Mereka belum berusaha mewujudkannya. Mereka masih sibuk dengan pencarian. Tetapi tidak sedikit dari mereka yang sudah menemukan mimpi itu kemudian melanjutkan untuk meraihnya. Doa dan senyum menjadi awal mewujudkan mimpi. Mereka tidak peduli dengan terik matahari, derasnya hujan, bahkan derasnya air mata saat usahanya tidak berjalan dengan mulus, mereka tetap bersemangat mewujudkan mimpi.

Mimpi yang mereka letakkan di depan, membuat mereka selalu melihatnya. Hal itu membuat mereka tetap menatap dan memperjuangkannya. Tidak peduli apa yang mereka lakukan, asal mereka tetap melihat ke depan, maka mereka akan melihat mimpi yang harus mereka raih.

Hidup ini bisa kita ibaratkan pesawat. Iya betul, pesawat kertas. Pesawat kertas terbang karena adanya hembusan angin. Lajunya tergantung dengan hembusan angin. Saat angin berhempus kencang, maka pesawat kertas itu pun akan melaju kencang. Tapi angin tidak selalu kencang, terkadang hanya berhempus pelan. Maka lajunya pelan dan jarak terbangnya tidak akan jauh. 

Begitu juga hidup kita. tidak sama dengan hidup orang lain. Semua tergantung anginnya masing-masing. Tidak akan sama hidup kita dengan hidup orang lain. Capaian hidup kita dan orang lain pun begitu, tidak bisa dan tidak harus sama. Bagaimana kita melalui hidup untuk sebuah impian, tidak akan sama dengan orang lain. Jalan yang kita lalui pun akan berbeda dengan jalan orang lain. Maka yang penting adalah tetap percaya pada mimpi dan usaha kita sendiri. Tidak perlu silau melihat capaian orang lain. Bisa jadi angin mereka sedang bagus, angin kita belum. Tetap fokus pada mimpi dan usaha meraihnya.

Saat melihat orang lain berhasil meraih impiannya, beberapa orang akan merasa menjadi orang paling gagal dan sedang berada di dalam malam yang gelap gulita. Kondisi seperti itu bukan tidak mungkin akan kita alami, tetapi semoga tidak. Kalaupun kondisi seperti itu terjadi, maka kita harus segera mencari teman, walau saat itu semua terasa gelap karena mata kita tertutup kesuksesan orang lain. Kita harus yakin, ada orang lain yang sama dengan kita, berada dalam kegelapan. Ayunkan tangan dan kaki ke sekeliling kita, minta tolong. Kalaupun tidak kita temukan orang lain yang kondisinya sama dengan kita, pasti ada orang lain yang kondisinya lebih baik dari kita. Dekati dan minta sedikit cahayanya. Beruntung jika sedikit yang kita minta, banyak yang kita dapat. Kita tidak hidup sendiri untuk mewujudkan mimpi. Allaah SWT siapkan orang-orang baik untuk mempermudah semuanya.

Hidup dan mimpi yang kita letakkan di depan, harus terus kita upayakan. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di depan. Yang pasti, hidup kita, pesawat kertas ini, harus terus melaju. Melaju dengan membawa mimpi dan cita. Maka kita harus terus tunjukkan ke semua orang bahwa kita adalah pesawat kertas yang hebat. Meskipun awalnya kita tidak mengetahui bagaimana cara melipat pesawat itu, tetapi kita harus terus menjaga harapan. Karena harapan itulah yang akan membuat pesawat kertas kita terlipat dengan baik, dan akhirnya bisa terbang mengudara. Jadi mari kita menikmati proses demi proses, tahap demi tahap dalam melipat pesawat kertas kita.

Pertanyaannya adalah proses dan tahapan apa yang sudah kita lakukan hari ini? Lipatan mana yang sudah dilakukan untuk membuat pesawat kertas kita terbang tinggi menuju impian?


Wallaahu a’lam…

Belum ada Komentar untuk "Pesawat Kertas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel