Ilmu Batin atau Ilmu Ghaib (Bukan Ilmu Merah)

Ilmu Batin atau Ilmu Ghaib (Bukan Ilmu Merah)




Pertanyaan:

Baru-baru ini saya kedatangan seseorang yang bersedia mengajarkan ilmu batin atau ilmu ghaib. Gunanya dikatakan kalau ada orang yang bermaksud tidak baik, misalnya memukul dari belakang, maka orang itu akan roboh. Ilmu itu dapat dipelajari dengan biaya tinggi. Saya menolak, saya takut kalau aqidah saya rusak. Bagaimana sesungguhnya ilmu yang demikian itu? Mohon penjelasannya. (Abdul Wahab MI, Guru Agama SD. Kisau, Kecamatan Muaradua, Oku, Sumsel)

Jawaban:

Allaah Maha Kuasa, Allaah Maha Tahu, Allaah mempunyai ilmu yang amat luas, tidak terbatas. Maha mengetahui yang ghaib dan yang nyata.

هُوَ اللهُ الَّذِيْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَ الشَّهَٰدَةِ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

Dialah Allaah yang tiada Tuhan melainkan Dia. Yang mengetahui yang ghoib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (QS. Al Hasyr ayat 22)

Allaah lah yang mengajar manusia dengan perantara kalam (maksudnya dengan perantara tulis baca). Mengajarkan apa yang tidak diketahui oleh manusia. Demikian dalam surat al ‘Alaq ayat 4-5.

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ * عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

Tuhanmulah yang mengajarkan manusia dengan perantara qolam. Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al ‘Alaq ayat 4-5)

Dengan ilmu yang diajarkan Allaah SWT itulah manusia menjadi pandai. Dan di atas orang yang pandai (berpengalaman) itu ada Yang Maha Mengetahuai (QS. Yusuf ayat 76)

Berbagai ilmu, diterima oleh manusia sejak dahulu sampai sekarang. Dalam surat Yusuf ayat 68 disebutkan, Allaah SWT memberi ilmu kepada Nabi Ya’qub yang tidak banyak diketahui orang lain. Dalam surat al Kahfi ayat 65 disebutkan, bahwa Allaah SWT memberikan kepada seorang hambaNya sesuatu ilmu, yang berdasar ayat berikutnya ilmu itu merupakan ilmu yang transparan terhadap masalah yang akan terjadi. Ayat 65 surat al Kahfi itu ialah:

فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا ٓ أٰتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَ عَلَّمْنَاهُ مِنْ لَّدُنْهُ عِلْمًا

Lalu keduanya (Nabi Musa dengan muridnya) menemukan salah seorang hamba dari hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami (QS. Al Kahfi ayat 65)

Dari ayat di atas, Allaah SWT telah memberikan rahmat dan ilmu kepada seseorang dari sisiNya. Dan dari ayat lainpun Allaah SWT telah banyak memberikan kepada hamba-hamba yang lain seperti Nabi Dawud diberi ilmu untuk dapat melunakkan besi dan ilmu untuk dapat berbicara dengan hewan (surat Saba’ ayat 10 dan surat an Naml ayat 16). Demikian pula Nabi Sulaiman diberi ilmu yang pernah diberikan kepada Nabi Dawud dan mendapatkan ilmu-ilmu yang lain dari Allaah SWT, seperti kemampuan untuk menguasai angin dan menguasai jin dan sebagainya (lihat surat Saba’ ayat 12 dan 13).

Ilmu-ilmu seperti itu ada yang kemudian dapat dipelajari dengan suatu sistem dan menjadilah ilmu pengetahuan kealaman, seperti bagaimana cara menjadikan besi itu menjadi lunak untuk dibuat macam-macam alat, dan sebagainya. Tetapi masih banyak pula yang belum dapat ditemukan sebagai ilmu yang dapat dipelajari dengan suatu sistem, seperti bagaimana cara untuk dapat berkomunikasi dengan jin dan yang semisalnya.

Mengenai ilmu kekebalan seperti yang anda tanyakan, sampai sekarang belum dapat dibuktikan dengan suatu sistem, sehingga belum dapat disebut ilmu pengetahuan. Nabi juga tidak memberikan ajaran seperti itu, karenanya sulit dikatakan itu boleh dipelajari atau tidak.

Nabi pernah mendapatkan kesulitan karena dihalang-halangi di jalan sewaktu dakwah. Bahkan pernah gigi Nabi Muhammad SAW patah karena mendapat lemparan batu. Kalau ilmu kekebalan seperti yang Anda tanyakan tentu orang yang menghalang-halangi atau melempar batu itu terlempar sendiri, dan Nabi Muhammad SAW pun juga tidak mengajarkan kepada kita hal itu. Memang Nabi Muhammad SAW pernah mendapat perlindungan dari serangan seseorang dan selamat karena orang yang menyerang menjadi gentar, seperti tersebut dalam kitab tafsir sebagai sebab turunnya ayat 11 surat al Maidah. Hal itu bukan karena Nabi Muhammad SAW memiliki suatu ilmu sebagaimana yang Anda tanyakan. Jadi keselamatan Nabi Muhammad SAW karena mendapat perlindungan Allaah SWT. Sedangkan perlindungan Allaah SWT dapat saja dimohon kepada Allaah SWT sebagaimana diajarkan oleh al Quran dan as Sunnah. Tetapi mempelajari ilmu seperti yang Anda tanyakan, selain Nabi Muhammad SAW tidak memberikan tuntunan yang tegas dan secara ilmiah belum dapat dijabarkan secara nyata, lebih baik tidak usah dilakukan. Apalagi dengan membayar mahal, dengan cara membaca bacaan-bacaan yang tidak jelas dituntunkan oleh Rasulullaah. Jangan-jangan menimbulkan syirik kahfi, yakni beranggapan bukan Allaah SWT yang memberi kekuatan, tetapi bacaaannya itu.

Tegasnya, apakah hal itu termasuk umuruddin (masalah agama)? Rasulullaah SAW tidak mengajarkannya sebagai tuntunan yang dapat kita ikuti. Apakah itu urusan dunia? Juga belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak mempelajari ilmu tersebut lebih selamat dalam pengamalan agama kita pada masa sekarang.


Wallaahu a'lam.

Sumber: Buku Tanya-Jawab Agama II, Tim PP Muhammadiyah Majelis Tarjih, Suara Muhammadiyah, 1992.

Belum ada Komentar untuk "Ilmu Batin atau Ilmu Ghaib (Bukan Ilmu Merah)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel